Sabtu, 17 Januari 2009

Technical Analysis By Using BLOOMBERG CHART

Untuk mencoba Technical Analysis via Bloomberg, kalian bisa mengunjungi situs : http://www.bloomberg.com/apps/cbuilder

Ketika kalian surfing ke webdress tersebut, kalian akan menemukan kotak kosong. Di kotak kosong itulah, kalian ketikkan kode indeks atau saham yang tertera di contoh bawah ini. Untuk indeks tambahkan “:IND” di akhir kode. Cobalah beberapa :


CLSPAUNE:IND → McCloskeyCoal
USCRWTIC:IND → US Crude West Texas Intermediate (Minyak Mentah)
PAL2MALY:IND → Crude Palm Oil
USDIDR:IND → USDIDR
MBAVREFM:IND → Indeks Mortgage Application
JCI:IND → IHSG
JAKFIN:IND → Indeks Finance
JAKMINE:IND → Indeks Mining
DJUSCL:IND → Indeks DJ Coal
VIX:IND → Indeks Volatilitas Market
INDU:IND → DJIA
SPX:IND → S&P 500


Untuk Stock di Indonesia tambahkan kode “:IJ”, Sedangkan kalau stock di Wall Street “:US”.
Misalnya :
PNBN:IJ
BMRI:IJ
BUMI:IJ



Memang beda dengan Yahoo Finance, kalau di Yahoo Finance, untuk melihat harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia biasanya ditambahkan kode "JK". Misalnya :
PNBN.JK
BMRI.JK
BUMI.JK


Untuk kode negara lihat di
http://www.bloomberg.com/apps/data?pid=exchangelist

Kamis, 01 Januari 2009

KRISIS MASA LAMPAU

Sebelum Amerika didera oleh krisis yang dikarenakan macetnya subprime mortgage, yang namanya krisis itu sudah terjadi di waktu yang lampau. Misalnya :

Pada tahun 1636 - 1637, terjadi krisis yang namanya TULIP Mania, krisis yang menyerang kawasan Eropa. Karena pada saat itu bunga tulip identik dengan identitas dan kelas sosial. Orang yang berhasil memiliki bunga tulip akan dianggap memiliki kelas sosial yang tinggi. Maka, orang berebut untuk memiliki tulip sebagai bagian dari usaha untuk mendudukkan diri pada struktur masyarakat. Suatu ketika bunga tulip merosot dan tiba-tiba menjadi barang yang sangat langka sehingga harganya membumbung tinggi.

Pada tahun 1720, terjadi krisis yang dikenal dengan sebutan The Mississipi and South Seas Bubble. Krisis yang disebabkan oleh perilaku mania dan para pengelola perusahaan dalam mengakses hutang. Akibatnya perusahaan terbebani secara amat serius, alias default (gagal bayar).

Pada tahun 1929, terjadi krisis hebat yang dikenal dengan sebutan "Black Tuesday" menyerang Bursa Saham AS yang terjadi pada hari Selasa. Dan diyakini sangat brutal sehingga berdampak pada kerugian yang luar biasa bagi para pelaku pasar. Hari itu menjadi "Selasa yang Gelap" bagi sebagian besar pelaku pasar di AS.

So, krisis itu seperti ritme yang datang dan pergi kemudian datang lagi....